“oo, gx bisa gitu pak” kataku keras
“masnya kalo mau berargumen di pengadilan saja
ya” polisinya ngejawab dengan halus *padahal udah dibentak-bentak
“enak banget kalo gitu, semua orang bisa salah
kalo gitu” gerutuku
“memang masnya salah nerobos lampu merah” balas
bapaknya
“ok kalo saya salah, tapi buktinya mana pak”
tantangku ke pak polisinya
“tapi anak buah saya melihat anda nerobos lampu
merah” jawab bapaknya tenang
“tapi tadi hijau itu pak, kalo saya nerobos
lampu merah saya juga bakalan kabur, gx mungkin jalannya santai” darahku
semakin mendidih gara-gara bapaknya gx berhenti nuduh
“tapi itu buktinya anah buah saya ngelihat anda
nerobos lampu merah” ulang bapaknya
“itu saksi pak, bukan bukti, kalo bukti seperti
cctv, yaudah saya mau lihat buktinya kalo saya nerobos lampu merah” wajahku
merah padam terbakar api cemburu*???
“nanti dijelaskan di pengadilan saja ya” sambil
memegang pulpen dan membuka bukuyang berisi surat tilang
“bobrok banget hukum di Indonesia, penegak
hukum asal nuduh tanpa bukti, atasannya yang terbukti jadi tersangka saja bisa
bebas dan bertugas kembali, rakyat kecil di injak-injak sperti ini, nilang gx
ada bukti” gerutuku panjang lebar karena terlalu kesal
“yaudah nih, bawa pulang sana, malas saya
ngehadapin orang berargumen” jawab bapaknya,*nah lho???
“makasih pak” jawabku sambil tersenyum
Setelah kejadian itu, sepanjang perjalanan
pulang, banyak pertanyaan yang timbul dari hati ini, diantaranya : pantesan koruptor
banyak yang bebas, rupanya ada polisi yang malas mendengar alasan koruptor yang
panjang lebar tentang penjelasan uangnya mungkin.
Jika memang aku bersalah dengan tuduhan
menerobos lampu merah, otomatis pak polisinya tetap akan menilang, tetapi ini
tidak. Walaupun satu sisi aku bersyukur karena tidak jadi di tilang, tapi masih
tetap menggelengkan kepala. Logikanya begini : jika aku memang benar-benar
bersalah pasti pak polisinya tetap menilang seperti yang dijelaskan diatas,
tetapi jika dilepaskan, tersangkanya bebas berkeliaran dong?
Perlu dijelaskan sedikit disini bahwa dalam
kasus saya, saya benar-benar tidak menerobos lampu merah, saat itu masih hijau
dan banyak kendaraan lain yang masih lewat di samping, depan, belakang
kendaraanku.
Mungkin ada beberapa pandangan lain dari
berbagai pihak, mungkin alasan saya cukup untuk dilepaskan atau bagaimana,
karena walaupun alasan saya masuk akal dan alasan saya cukup meyakinkan, sebagai seorang penegak hukum
di Negara ini, harusnya menelaah lebih lanjut, seperti jika di polantas adanya
cctv yang dapat memperkuat penilangan, bukan karena “malas mendegar argument
lantas dilepaskan begitu saja, walaupun saya bersyukur tidak jadi ditilang,
semoga bermanfaat semuanya. Oya, balas membalas diatas ada beberapa yang
dipotong karena berisi ketidak sopanan saya kepada polisi yang sebagai aparat
terhormat penegak hukum(bukan untuk memojokkan aparat terhormat).
No comments:
Post a Comment